Ramadan senantiasa sukses membentuk peradaban Teo-Antroposentris manusia yang selalu terbarukan setiap tahun karena dengan Ramadan kaum beriman akan mengatur pola ibadah ritualnya, mulai dari salat fardu, tarawih, witir, dan salat sunnat lainnya, serta tadarrus al-Quran. Secara Psiko-Sufistik, manusia akan menertibkan niat, wirid dan zikirnya. Secara Antropo-Neurologi akan merangkai pikiran positifnya, dan secara Sosio-Psikologis akan menata tutur kata, tindakan, penampilan, pergaulan, hingga suasana batinnya. Begitu pula dengan ibadah Sosio-Ekonominya, manusia akan selalu berupaya untuk memperbanyak zakat, infak, sedekah, berbagi materi dan perhatian kepada kaum dhu’afa serta ibadah sosial lainnya.